“Skatepark Takeover”: Ajang Pencarian Bakat Skateboard Tanah Air yang Makin Serius

Jakarta – Dunia skateboard Indonesia kembali bergeliat. Setelah sekian lama hanya dipandang sebagai olahraga alternatif atau subkultur, kini talenta-talenta muda mulai mendapat panggung yang lebih layak. Salah satu gebrakan terbaru adalah gelaran bertajuk “Skatepark Takeover”, yang sukses menyedot perhatian publik dan komunitas skate nasional.

Acara ini bukan sekadar kompetisi biasa. Lebih dari itu, Skatepark Takeover hadir sebagai bentuk pencarian atlet berbakat yang digadang-gadang bisa mewakili Indonesia di kancah internasional, termasuk Olimpiade dan ajang X Games.


Bukan Sekadar Gaya-Gayaan

Skateboard dulu kerap diasosiasikan dengan gaya hidup “anak nongkrong” atau bahkan dianggap liar. Namun, lewat ajang seperti ini, paradigma itu perlahan bergeser. Skatepark Takeover berhasil membuktikan bahwa skateboard adalah olahraga serius yang membutuhkan skill, dedikasi, dan latihan keras.

Gelaran ini digelar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta, dengan konsep unik: memanfaatkan skatepark umum yang di-takeover untuk sehari, diubah jadi arena bertaraf profesional lengkap dengan juri dan sistem penilaian resmi.

“Kita ingin cari bakat-bakat baru yang selama ini mungkin nggak kelihatan. Banyak anak skate di daerah yang punya kemampuan luar biasa, tapi belum pernah ikut kompetisi besar,” ujar Reza Mahardika, koordinator acara yang juga mantan atlet nasional.


Dilirik Pelatih Tim Nasional

Yang menarik, sejumlah pelatih dari Persatuan Olahraga Skateboard Indonesia (POSI) turut hadir di beberapa kota untuk memantau langsung performa peserta. Mereka mencatat nama-nama yang menonjol, sebagai bagian dari scouting untuk pelatnas mendatang.

Salah satunya adalah Iqbal “Bulu”, skater muda asal Solo yang berhasil mencuri perhatian juri dengan gaya switch kickflip mulusnya di babak final Yogyakarta. Ia bahkan mendapat undangan untuk mengikuti training camp di Jakarta bulan depan.

“Saya nggak nyangka bisa lolos. Biasanya saya cuma main di alun-alun bareng teman. Tapi pas tahu ada Skatepark Takeover, saya langsung daftar. Alhamdulillah, rezeki anak soleh,” ujar Iqbal sambil tertawa malu.


Didorong Sponsor dan Dukungan Pemerintah

Tak hanya dari komunitas, dukungan terhadap acara ini juga datang dari berbagai brand olahraga serta beberapa dinas pemuda dan olahraga setempat. Hal ini menunjukkan mulai adanya sinergi antara swasta dan pemerintah dalam membina olahraga ekstrem.

Pemerintah pun mulai membuka mata bahwa skateboard bukan lagi hobi musiman, tapi bisa jadi lumbung medali. Apalagi setelah cabang ini resmi masuk dalam Olimpiade sejak Tokyo 2020.


Menyalakan Semangat Komunitas

Selain jadi ajang kompetisi, Skatepark Takeover juga jadi ruang silaturahmi antar komunitas, tempat mereka bertukar teknik, gaya, hingga rencana kolaborasi. Tak jarang, banyak skater senior turun tangan memberi klinik singkat kepada pemula.

“Event ini nggak cuma soal menang kalah, tapi juga soal energi kolektif. Anak-anak sekarang haus panggung dan pengakuan. Lewat skate, mereka bisa berkembang, bukan cuma sebagai atlet, tapi juga manusia yang percaya diri,” kata Naya, skater perempuan yang aktif memajukan inklusivitas di dunia olahraga ekstrem.


Langkah Menuju Masa Depan Cerah

Dengan animo yang terus meningkat dan potensi atlet muda yang kian terlihat, Skatepark Takeover mungkin hanya awal dari gerakan yang lebih besar. Harapannya, program seperti ini bisa berkelanjutan dan terintegrasi dengan sistem pembinaan nasional.

Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat, nama-nama baru dari acara ini akan menghiasi podium kejuaraan internasional. Dan siapa tahu, generasi skateboard emas Indonesia lahir dari satu sore sederhana di skatepark kota kecil yang selama ini tak pernah dilirik.