PORDASI Dukung Rencana Pembangunan Venue Berkuda di Pakansari

Bogor – Semangat pengembangan olahraga berkuda di Indonesia mendapat dorongan besar dengan dukungan penuh dari Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) terhadap rencana pembangunan venue berkuda terpadu di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor. Rencana ini dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekosistem olahraga berkuda nasional, sekaligus menyiapkan Indonesia sebagai tuan rumah ajang-ajang berkuda bertaraf internasional.


Langkah Strategis dalam Penguatan Infrastruktur Olahraga Berkuda

Ketua Umum PORDASI, Triwatty Marciano, menyatakan bahwa rencana pembangunan venue berkuda ini merupakan momentum penting untuk membangun fondasi jangka panjang bagi cabang olahraga berkuda. Menurutnya, lokasi Pakansari yang strategis, akses mudah, serta fasilitas pendukung yang memadai membuatnya sangat ideal sebagai pusat kegiatan berkuda di wilayah Jabodetabek.

“PORDASI sangat mengapresiasi inisiatif ini. Venue berkuda tidak hanya penting untuk kompetisi, tapi juga untuk pembinaan atlet dan edukasi masyarakat. Apalagi jika dibangun dengan standar internasional, kita bisa menarik lebih banyak event Asia maupun dunia,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Pemerintah Kabupaten Bogor.


Dukungan Pemerintah Daerah dan Potensi Ekonomi

Pemerintah Kabupaten Bogor juga menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan proyek ini. Bupati Bogor, Iwan Setiawan, menegaskan bahwa pembangunan venue berkuda merupakan bagian dari upaya menjadikan Bogor sebagai pusat olahraga terintegrasi. Ia juga menyoroti potensi ekonomi yang bisa dihasilkan, mulai dari pariwisata olahraga (sports tourism), penciptaan lapangan kerja, hingga dampak positif terhadap UMKM lokal.

“Kami melihat berkuda sebagai olahraga yang memiliki nilai sejarah, budaya, sekaligus potensi ekonomi. Pakansari bisa menjadi magnet bagi penggemar berkuda, baik lokal maupun mancanegara,” kata Iwan Setiawan.

Ia juga menambahkan bahwa venue ini akan didesain untuk multifungsi—dapat digunakan untuk show jumping, dressage, hingga equestrian archery, yang kini semakin populer di kalangan anak muda.


Pembinaan Atlet dan Generasi Muda Jadi Prioritas

Salah satu fokus utama dari pembangunan venue berkuda di Pakansari adalah pembinaan atlet usia dini. PORDASI melihat kebutuhan mendesak untuk menciptakan wadah latihan yang profesional namun mudah diakses. Hal ini penting agar regenerasi atlet berkuda berjalan secara berkelanjutan.

“Banyak talenta muda yang belum tersentuh karena minimnya fasilitas latihan yang layak. Dengan venue ini, kami berharap bisa menjangkau lebih banyak sekolah dan komunitas,” ujar Triwatty.

Ia juga mengungkapkan bahwa PORDASI akan bekerja sama dengan pelatih-pelatih nasional serta pihak swasta untuk mengisi program pelatihan di venue tersebut kelak.


Menatap Agenda Internasional: Indonesia Sebagai Tuan Rumah Potensial

Dengan adanya fasilitas yang memadai, Indonesia berpeluang besar menjadi tuan rumah kejuaraan berkuda internasional, seperti Asian Equestrian Championship atau turnamen tingkat ASEAN. PORDASI menyatakan bahwa Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand dalam hal penyediaan infrastruktur berkuda modern.

“Venue di Pakansari bisa menjadi pembuka jalan. Kami ingin Indonesia bukan hanya peserta, tetapi penyelenggara dan juara di rumah sendiri,” tegas Triwatty.

Rencana jangka panjang juga mencakup pelatihan ofisial, peningkatan kualitas wasit bersertifikasi internasional, dan penyelenggaraan kejuaraan nasional secara berkala.


Antusiasme Komunitas Berkuda dan Harapan Masa Depan

Rencana ini disambut antusias oleh berbagai komunitas berkuda di Jabodetabek. Banyak yang berharap venue ini nantinya bisa diakses oleh masyarakat umum, menjadi ruang edukasi bagi pelajar, serta menggelar event komunitas yang memperkenalkan olahraga berkuda secara luas.

“Selama ini banyak anak muda yang ingin coba berkuda tapi bingung harus ke mana. Kalau di Pakansari ada fasilitas bagus, ini akan jadi daya tarik tersendiri,” ujar Rizky Maulana, anggota komunitas equestrian muda Bogor.