Jakarta – Dalam sebuah momen yang mencatat sejarah baru bagi dunia olahraga Indonesia dan Asia Tenggara, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora), Dito Ariotedjo, secara resmi melakukan groundbreaking arena Ice Ring Airdome pertama di ASEAN, Selasa (23/4/2025). Proyek ambisius ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam memperluas cakupan olahraga nasional ke ranah yang selama ini kurang tersentuh: olahraga musim dingin.
Bangun Fasilitas, Bangun Mimpi
Terletak di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, arena ini akan menjadi fasilitas hoki es berstandar internasional yang mengusung konsep air-supported dome atau Airdome—sebuah struktur atap melengkung berbasis tekanan udara yang dikenal lebih ramah lingkungan dan efisien secara waktu konstruksi.
Dalam sambutannya, Menpora menyampaikan antusiasme dan keyakinannya terhadap proyek ini.
“Bukan tidak mungkin ke depan, atlet-atlet Indonesia bisa bersaing di Olimpiade Musim Dingin. Dengan fasilitas ini, kami membangun bukan hanya gedung, tapi juga mimpi generasi baru,” ujar Dito.
Pertama di Asia Tenggara: Bukan Sekadar Simbol
Airdome ini bukan hanya proyek pertama di Indonesia, tapi juga yang pertama di tingkat ASEAN. Dengan luas arena mencapai lebih dari 1.800 meter persegi, fasilitas ini akan mencakup lapangan es standar internasional, ruang pelatihan, ruang ganti atlet, tribun penonton, serta sarana edukasi dan teknologi pendukung.
Konsep Airdome dipilih karena mampu mengakomodasi kebutuhan suhu dingin secara konsisten, sekaligus lebih fleksibel untuk operasional jangka panjang. Dengan target rampung pada awal 2026, arena ini diharapkan akan menjadi pusat pengembangan hoki es, figure skating, dan short track speed skating di Indonesia.
Dukungan Lintas Lembaga dan Swasta
Proyek ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia, serta mitra dari sektor swasta yang siap berinvestasi dalam ekosistem olahraga musim dingin. Menpora juga menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menjamin keberlanjutan fasilitas ini pasca konstruksi.
Tak hanya sebagai sarana olahraga, Airdome ini nantinya juga akan difungsikan sebagai lokasi pelatihan atlet nasional, tempat kejuaraan tingkat regional, dan wahana rekreasi edukatif untuk masyarakat.
Tantangan Iklim? Tidak Masalah
Mengembangkan olahraga berbasis es di negara tropis seperti Indonesia memang bukan perkara mudah. Namun, menurut Menpora, semangat dan antusiasme masyarakat menjadi modal besar. Ia mengaku optimistis, terutama melihat animo komunitas hoki es dan ice skating yang terus tumbuh di berbagai kota besar.
“Dengan teknologi pendingin yang efisien dan pendekatan arsitektur modern, iklim tidak lagi menjadi penghalang. Justru menjadi tantangan yang memacu kreativitas kita,” tambah Dito.
Langkah Strategis Menuju Peta Olahraga Dunia
Pembangunan Ice Ring Airdome ini merupakan bagian dari Rencana Besar Desain Olahraga Nasional (DBON) yang menargetkan diversifikasi cabang olahraga unggulan Indonesia. Proyek ini juga sekaligus memperluas portofolio Indonesia sebagai negara yang siap menjadi tuan rumah event internasional, termasuk untuk cabang olahraga musim dingin.