BAC 2025: Indonesia Gagal Melaju ke Final, Evaluasi Menyeluruh Diperlukan

Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025 yang berlangsung di Ningbo Olympic Sports Centre Gymnasium, China, menjadi momen pahit bagi tim bulu tangkis Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada satu pun wakil Merah Putih yang berhasil mencapai partai final. Kegagalan ini menimbulkan keprihatinan dan menjadi bahan evaluasi mendalam bagi PBSI dan pecinta bulu tangkis tanah air.​

Perjalanan Singkat Wakil Indonesia

Dari tujuh wakil yang berhasil mencapai perempat final, hanya dua pasangan yang melaju ke semifinal: ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. Namun, keduanya gagal melangkah lebih jauh.​

Jafar/Felisha harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, dalam pertandingan tiga gim dengan skor 21-15, 21-23, dan 11-21 . Sementara itu, Leo/Bagas juga tersingkir di semifinal, menambah daftar kekalahan wakil Indonesia.​

Sektor Tunggal yang Melempem

Di sektor tunggal, Jonatan Christie sempat menunjukkan harapan dengan mengalahkan Koki Watanabe dari Jepang di babak 16 besar. Namun, langkahnya terhenti di perempat final. Gregoria Mariska Tunjung, satu-satunya harapan di tunggal putri, juga tersingkir di babak 16 besar setelah kalah dari Kim Ga Eun dari Korea Selatan .​

Evaluasi dan Harapan ke Depan

Kegagalan ini menjadi alarm bagi PBSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari program pelatihan hingga strategi pertandingan. Diperlukan pendekatan baru dalam pembinaan atlet dan peningkatan kualitas kompetisi domestik untuk mempersiapkan pemain menghadapi turnamen internasional.​

Meskipun hasil di BAC 2025 mengecewakan, ini bisa menjadi momentum untuk introspeksi dan perbaikan. Dengan kerja keras dan strategi yang tepat, diharapkan bulu tangkis Indonesia dapat kembali berjaya di kancah Asia dan dunia.​