Asisten III Setda Kampar Lepas Atlet Memanah-Berkuda HBA Asal Kampar untuk Berlaga di Kejurnas Bali

Kampar – Pemerintah Kabupaten Kampar kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung generasi muda berprestasi. Pada Jumat pagi (tanggal disesuaikan), Asisten III Setda Kampar, Ir. Syamsul Bahri, MM, secara resmi melepas keberangkatan atlet memanah-berkuda dari Horseback Archery (HBA) Kampar yang akan bertanding di ajang Kejurnas Horseback Archery 2025 di Bali.

Acara pelepasan yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kampar ini menjadi momen penuh haru dan semangat. Dihadiri jajaran pelatih, orang tua atlet, serta perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga, pelepasan ini menjadi bukti nyata bahwa Kabupaten Kampar tidak hanya dikenal sebagai daerah religius dan agraris, tetapi juga tengah berkembang sebagai lumbung atlet nasional dari cabang olahraga yang tergolong unik dan menantang.


Dari Tradisi ke Prestasi

Horseback Archery, atau panahan dari atas kuda, bukanlah olahraga umum di Indonesia. Namun di Kampar, cabang ini mulai dikenal dan dicintai, terutama oleh generasi muda yang ingin menyalurkan minat mereka dalam olahraga yang menggabungkan kekuatan fisik, fokus mental, dan kecintaan terhadap budaya berkuda.

“Ini bukan sekadar olahraga, tapi juga bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan. Kami bangga Kampar punya atlet HBA yang bisa tampil di level nasional,” ungkap Syamsul Bahri dalam sambutannya.

Beliau juga menekankan pentingnya dukungan lintas sektor, termasuk peran keluarga, pelatih, dan pemerintah, agar para atlet muda ini bisa berkembang tidak hanya sebagai juara di lapangan, tetapi juga sebagai teladan dalam kehidupan bermasyarakat.


Atlet Muda dengan Semangat Juang Tinggi

Atlet yang dilepas berasal dari beberapa kecamatan di Kampar dan rata-rata masih berusia belia, antara 12 hingga 18 tahun. Mereka telah melewati proses seleksi ketat serta pembinaan rutin yang dilakukan oleh komunitas Kampar Horseback Archery Club. Klub ini dibentuk beberapa tahun lalu sebagai wadah generasi muda yang ingin menekuni panahan berkuda secara serius, namun tetap menjaga nilai-nilai etika dan budaya lokal.

Salah satu atlet, Nadia Zahra (15 tahun), mengungkapkan rasa bangganya bisa mewakili Kampar di Kejurnas. “Awalnya hanya coba-coba ikut latihan karena suka kuda, tapi ternyata panahan berkuda itu sangat menantang dan menyenangkan. Sekarang jadi cita-cita saya untuk bisa masuk tim nasional,” ujarnya penuh semangat.


Persiapan dan Target di Kejurnas Bali

Pelatih utama HBA Kampar, Ustaz Arif Rahman, menjelaskan bahwa para atlet telah menjalani latihan intensif selama beberapa bulan terakhir. Fokus tidak hanya pada teknik memanah dan mengendalikan kuda, tapi juga pada pembentukan karakter, ketahanan mental, dan sportivitas.

“Kami ingin mereka tidak hanya berprestasi, tapi juga membawa nama Kampar dengan sikap dan akhlak yang baik. Olahraga ini punya filosofi besar: kesabaran, ketepatan, dan kepercayaan antara penunggang dan kudanya,” ujar Arif.

Di Kejurnas nanti, para atlet Kampar akan berlaga di beberapa kategori, termasuk jarak pendek dan menengah, serta lintasan bergerak cepat. Target realistis yang dicanangkan adalah membawa pulang minimal dua medali dari ajang nasional tersebut.


Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan

Asisten III Setda Kampar memastikan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung cabang-cabang olahraga yang punya potensi dan nilai edukatif tinggi seperti HBA. Dukungan tersebut mencakup bantuan sarana, pembinaan atlet, hingga kemudahan administrasi untuk mengikuti event nasional maupun internasional.

“Ini bukan akhir, tapi langkah awal. Kami ingin atlet Kampar tidak hanya dikenal di Sumatera, tapi juga bersaing di tingkat ASEAN bahkan dunia. Panahan berkuda adalah kebanggaan kita bersama,” tegas Syamsul Bahri.

Beliau juga mengajak masyarakat Kampar untuk lebih mengenal olahraga ini, bahkan berharap agar sekolah-sekolah bisa membuka ekstrakurikuler panahan atau berkuda sebagai bagian dari pendidikan karakter.