Pada 1 Maret 2025, pertarungan antara Gervonta “Tank” Davis dan Lamont Roach di Barclays Center, Brooklyn, berakhir dengan hasil imbang mayoritas yang kontroversial. Skor juri menunjukkan 115-113 untuk Davis dan dua skor 114-114, memungkinkan Davis mempertahankan gelar WBA kelas ringan. Momen paling diperdebatkan terjadi pada ronde kesembilan ketika Davis berlutut setelah menerima pukulan jab dari Roach. Biasanya, tindakan ini dianggap sebagai knockdown, namun wasit tidak menghitungnya sebagai knockdown, yang memicu ketidakpuasan di kalangan penggemar dan pakar tinju.
Setelah pertarungan, Davis menjelaskan bahwa ia berlutut karena ada produk rambut yang menetes ke matanya, mengganggu penglihatannya. Penjelasan ini disambut dengan cemoohan dari penonton, dan banyak yang merasa Roach dirugikan oleh keputusan wasit. Beberapa tokoh tinju terkemuka, termasuk Terence Crawford dan Ryan Garcia, menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan tersebut.
Ryan Garcia, yang pernah menghadapi Davis sebelumnya, secara terbuka mengkritik Komisi Atletik Negara Bagian New York atas kegagalan mereka membalikkan keputusan wasit terkait tidak dihitungnya knockdown tersebut. Garcia menyoroti ketidakkonsistenan dalam penegakan aturan dan menyerukan agar kemenangan diberikan kepada Roach.
Statistik pertarungan menunjukkan betapa ketatnya duel antara Davis dan Roach. Roach mendaratkan 112 pukulan total dibandingkan dengan 103 pukulan oleh Davis. Roach juga unggul dalam pukulan jab dengan 25 berbanding 10, sementara Davis lebih banyak mendaratkan pukulan power dengan 93 berbanding 87. Perbedaan hanya sembilan pukulan ini menekankan keseimbangan dalam pertarungan tersebut.
Kontroversi ini menimbulkan seruan untuk pertandingan ulang antara Davis dan Roach. Kedua petinju telah menyatakan minat mereka untuk bertemu kembali di ring guna menyelesaikan hasil yang diperdebatkan ini.
Insiden ini menyoroti pentingnya konsistensi dalam penegakan aturan tinju dan dampaknya terhadap integritas olahraga. Dengan pengawasan yang meningkat dari komunitas tinju dan penggemar, diharapkan langkah-langkah akan diambil untuk memastikan keadilan dalam pertandingan mendatang.