Lusail, Qatar – Ada senyum puas terpancar dari wajah Valentino Rossi akhir pekan lalu di paddock sirkuit Internasional Lusail. Bukan karena ia kembali membalap, tapi karena murid kesayangannya di VR46 Academy, Franco Morbidelli, sukses memimpin jalannya balapan MotoGP Qatar 2025 di awal-awal lap.
“Ini adalah Franco yang dulu saya kenal,” kata Rossi sambil tersenyum saat diwawancarai setelah balapan. “Dia sempat terpuruk, tapi sekarang terlihat percaya diri dan agresif lagi. Saya sangat senang untuknya.”
Morbidelli Bangkit dari Masa Sulit
Beberapa musim terakhir memang bukan periode terbaik bagi Morbidelli. Cedera, pergantian tim, dan adaptasi motor yang kurang mulus membuatnya tersingkir dari perburuan papan atas. Namun di Qatar kali ini, pembalap Italia berdarah Brasil itu menunjukkan bahwa dia belum habis.
Start dari posisi ketiga, Morbidelli langsung tampil menekan sejak awal. Ia sempat memimpin balapan hingga lap ke-9, sebelum akhirnya harus mengendurkan kecepatan karena ban mulai aus. Meskipun tidak finis pertama, aksinya cukup untuk membuat paddock MotoGP kembali menaruh respek pada sosoknya.
Rossi dan Peran VR46 Academy
Sebagai pendiri VR46 Riders Academy, Valentino Rossi memang terkenal sebagai mentor yang penuh dedikasi. Morbidelli adalah salah satu alumnus pertama akademi tersebut, bahkan dianggap “anak sulung” sebelum kedatangan Pecco Bagnaia dan Marco Bezzecchi.
“Dia pernah hampir juara dunia, lalu situasi berubah drastis. Tapi hari ini, dia mengingatkan kita bahwa bakat tidak pernah hilang. Hanya butuh waktu dan tempat yang tepat,” ujar Rossi.
Reaksi Dunia MotoGP
Langkah Morbidelli memimpin balapan di Qatar mengejutkan banyak pihak. Di tengah dominasi Bagnaia dan Jorge Martin, serta kebangkitan KTM, performa Morbidelli seolah menjadi angin segar.
Komentator senior MotoGP, Matt Birt, menyebut momen ini sebagai “kebangkitan emosional yang patut dirayakan.” Sementara media Italia seperti Gazzetta dello Sport menulis: “Morbidelli memimpin lagi, dan Rossi bangga melihatnya.”
Menuju Seri Berikutnya
Meski belum podium, performa ini jelas menjadi sinyal positif untuk Morbidelli dan tim barunya. Ia sendiri mengatakan, “Ini baru permulaan. Saya merasa motor ini cocok, dan secara mental saya lebih siap.”
Dengan sisa musim yang masih panjang, para penggemar VR46 dan MotoGP punya alasan untuk kembali menantikan kejutan-kejutan dari Morbidelli. Dan Rossi, sosok sang legenda yang kini lebih banyak berdiri di balik layar, tampaknya akan terus mendampingi muridnya dengan sorot mata penuh harap.