Garut, 7 April 2025 — Pemerintah Kabupaten Garut semakin serius mengembangkan potensi sport tourism sebagai strategi jitu untuk mengangkat sektor pariwisata dan industri perhotelan yang sempat lesu akibat pandemi beberapa tahun lalu. Menggabungkan kekayaan alam, budaya, dan olahraga, Garut kini bersolek menjadi destinasi unggulan baru bagi wisatawan yang haus petualangan dan pengalaman luar ruang.
Langkah konkret tersebut terlihat dari digelarnya berbagai event olahraga berbasis alam, mulai dari trail run, mountain bike, hingga off-road challenge yang mengambil latar kawasan ikonik seperti Gunung Papandayan, Situ Bagendit, dan kawasan Cipanas. Event-event tersebut tidak hanya menyedot animo peserta dari berbagai daerah, tetapi juga turut menggairahkan sektor-sektor pendukung seperti penginapan, restoran, hingga UMKM lokal.
“Kami melihat bahwa sport tourism memiliki daya ungkit yang luar biasa, tidak hanya dalam hal kunjungan wisatawan, tetapi juga dalam memutar roda ekonomi lokal,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan, dalam konferensi pers pekan ini. Menurutnya, keterlibatan komunitas dan pelaku industri perhotelan menjadi kunci sukses dalam pengembangan konsep ini.
Tingkat okupansi hotel di Garut yang sempat stagnan, kini mulai menunjukkan tren positif. Salah satu pelaku industri perhotelan, Rina Kartika, General Manager sebuah hotel berbintang di Cipanas, mengaku bahwa sejak adanya event sport tourism, jumlah tamu meningkat signifikan, terutama saat akhir pekan atau menjelang perlombaan. “Banyak peserta dari luar kota yang menginap dua sampai tiga malam. Ini berdampak langsung pada pendapatan kami,” tuturnya.
Selain memberikan pengalaman berwisata yang unik, sport tourism juga dianggap mampu memperpanjang masa tinggal wisatawan. “Wisata olahraga itu tidak instan. Peserta biasanya datang lebih awal untuk adaptasi, survei lokasi, bahkan membawa serta keluarga. Ini menciptakan multiplier effect bagi daerah,” tambah Budi.
Garut juga mengintegrasikan program sport tourism dengan promosi destinasi lokal. Setelah mengikuti lomba, peserta diajak menjelajahi sentra kerajinan kulit Sukaregang, menikmati kuliner khas seperti dodol dan sambal cibiuk, hingga relaksasi di pemandian air panas alami. Semua dirancang agar wisatawan tak hanya datang untuk bertanding, tapi juga mengenal lebih dalam kekayaan budaya dan alam Garut.
Ke depan, Pemerintah Daerah Garut berencana menggandeng lebih banyak sponsor dan investor untuk membangun infrastruktur penunjang sport tourism, termasuk jalur sepeda gunung permanen dan arena panjat tebing berstandar nasional. Harapannya, Garut tak hanya dikenal sebagai kota dodol, tetapi juga sebagai rumah bagi event olahraga berkelas dan destinasi unggulan di Jawa Barat.